Banyak yang meremehkan ubi merah karena terkesan 'ndeso'. Padahal di negeri barat makanan ini sudah jadi primadona. Kandungan betakarotennya yang tinggi mampu menangkal radikal bebas dan juga membentuk vitamin A yang sangat baik untuk mata. Penasaran?
Ubi merah atau ubi jalar sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Umbi-umbian ini banyak sekali ditemukan mulai dari pasar tradisional hingga pasar swalayan. Harganya pun tidak terlampau mahal. Tapi mungkin banyak orang yang belum mengetahui manfaat yang terkandung di dalamnya.
Ubi merah yang sering dijadikan kolak biji salak saat Ramadhan, ternyata sudah mulai populer di Amerika. Karena kandungan betakarotennya yang cukup tinggi menjadikan ubi merah makanan yang cukup potensial untuk menangkal radikal bebas. Meskipun namanya ubi merah, warna ubi jalar ini cenderung kuning sedikit oranye.
Ubi merah ini, lebih baik dibandingkan dengan jenis ubi yang lain. Mengapa? Karena rasanya yang tidak terlalu manis, cukup aman untuk mereka yang mengidap penyakit gula. Dalam 100 gr ubi merah yang berwarna kuning emas tersimpan 2900 mkg (9675 SI) betakaroten, sedangkan ang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI).
Semakin pekat warna ubinya, akan semakin tinggi kadar betakarotennya yang juga menjadi bahan pembentuk vitamin A dalam tubuh. Secangkir ubi jalar merah kukus yang telah dilumatkan menyimpan 50000 SI betakaroten, setara dengan kandungan betakaroten dalam 23 cangkir brokoli.
Kabar yang cukup menggembirakan adalah proses perebusan ubi merah ternyata hanya merusak betakaroten sekitar 10% dan 20 % untuk proses penggorengan. Dengan menyantap seporsi ubi jalar merah kukus /rebus sudah memenuhi anjuran kecukupan vitamin A 2100 - 3600 mkg sehari.
Sedangkan jika Anda makan 1 buah ubi jalar merah mentah ukuran sedang sudah memenuhi 42% anjuran kecukupan vitamin C harian Anda. Selain dibuat kolak dan digoreng, ubi merah bisa dicampurkan dalam nasi, dibuat salad, dibuat sup atau untuk cake, bolu kukus dan aneka camilan. Jadi, variasi olahannya sangat banyak. Rasanya yang legit pasti disukai juga oleh si kecil.
Ubi merah atau ubi jalar sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Umbi-umbian ini banyak sekali ditemukan mulai dari pasar tradisional hingga pasar swalayan. Harganya pun tidak terlampau mahal. Tapi mungkin banyak orang yang belum mengetahui manfaat yang terkandung di dalamnya.
Ubi merah yang sering dijadikan kolak biji salak saat Ramadhan, ternyata sudah mulai populer di Amerika. Karena kandungan betakarotennya yang cukup tinggi menjadikan ubi merah makanan yang cukup potensial untuk menangkal radikal bebas. Meskipun namanya ubi merah, warna ubi jalar ini cenderung kuning sedikit oranye.
Ubi merah ini, lebih baik dibandingkan dengan jenis ubi yang lain. Mengapa? Karena rasanya yang tidak terlalu manis, cukup aman untuk mereka yang mengidap penyakit gula. Dalam 100 gr ubi merah yang berwarna kuning emas tersimpan 2900 mkg (9675 SI) betakaroten, sedangkan ang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI).
Semakin pekat warna ubinya, akan semakin tinggi kadar betakarotennya yang juga menjadi bahan pembentuk vitamin A dalam tubuh. Secangkir ubi jalar merah kukus yang telah dilumatkan menyimpan 50000 SI betakaroten, setara dengan kandungan betakaroten dalam 23 cangkir brokoli.
Kabar yang cukup menggembirakan adalah proses perebusan ubi merah ternyata hanya merusak betakaroten sekitar 10% dan 20 % untuk proses penggorengan. Dengan menyantap seporsi ubi jalar merah kukus /rebus sudah memenuhi anjuran kecukupan vitamin A 2100 - 3600 mkg sehari.
Sedangkan jika Anda makan 1 buah ubi jalar merah mentah ukuran sedang sudah memenuhi 42% anjuran kecukupan vitamin C harian Anda. Selain dibuat kolak dan digoreng, ubi merah bisa dicampurkan dalam nasi, dibuat salad, dibuat sup atau untuk cake, bolu kukus dan aneka camilan. Jadi, variasi olahannya sangat banyak. Rasanya yang legit pasti disukai juga oleh si kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar