Minggu, 23 Januari 2011

Kulit Delima untuk Melawan Bakteri MRSA

Selama ini orang tahu bahwa buah delima mengandung antioksidan yang tinggi, sehingga bisa melindungi orang dari radikal bebas di dalam tubuhnya. Kulit dari buah delima ini juga efektif melawan infeksi bakteri MRSA.
Ilmuwan telah menciptakan salep yang berguna untuk melawan infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik dengan memanfaatkan bahan-bahan kimia yang terkandung dalam kulit buah delima. Peneliti menggabungkan kulit delima dengan produk alami lainnya untuk menghasilkan obat yang efektif melawan infeksi.

Diharapkan nantinya bisa mengarah pada pembentukan lotion di rumah sakit atau pembuatan antibiotik baru. Metode baru dalam menangani infeksi ini harus lebih berkembang karena saat ini banyak kuman yang sudah resisten terhadap antibiotik biasa.

"Kami menemukan kombinasi tiga bahan yaitu kulit delima, vitamin C dan garam logam bisa memberikan efek yang jauh lebih kuat dalam membunuh atau menghambat mikroba yang resisten terhadap obat agar tidak dapat tumbuh," ujar Profesor Declan Naughton, ilmuwan biomolekuler dari University of Kingston, Surrey, Inggris seperti dikutip dari Dailymail, Senin (28/12/2009).

Prof Naughton berpendapat salah satu cara untuk mengatasi masalah resistensi antibiotik adalah dengan cara menyelidiki produk-produk alami. Sebagian besar berasal dari tanaman obat-obatan dan mencoba menemukan satu molekul aktif tertentu dari tanaman tersebut.

Campuran ketiga bahan tersebut memberikan efek sinergi (menguatkan) yaitu jika ketiga komponen tersebut digabungkan akan memberikan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan manfaat dari masing-masing komponen. Dengan menggunakan produk alami, berarti pasien memiliki sedikit efek samping. Namun untuk salep delima ini masih dibutuhkan waktu lagi sebelum nantinya bisa dipasarkan.

Penelitian yang telah berlangsung selama 3 tahun ini baru sebatas melakukan pengujian terhadap bakteri MRSA di laboratorium. Dibutuhkan pengujian lebih lanjut lagi untuk melihat efektifitas dari salep ini jika digunakan pada pasien yang dirawat di bangsal rumah sakit.

"Berdasarkan pengamatan, fakta menunjukkan hasil ini sangat signifikan meskipun baru penelitian awal atau in vitro. Kebutuhan antibiotik saat ini sangat tinggi dan kebanyakan antibiotik yang efektif justru berasal dari alam," ujar Profesor Anthony Coates, ahli mikrobiologi medis di St George's Hospital, London.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar